Syarat rawat inap BPJS tanpa rujukan apa saja yang bisa dipersiapkan? Dalam kondisi yang dianggap gawat darurat, maka peserta aktif BPJS bisa rawat inap di rumah sakit meski tidak mendapatkan surat rujukan dari faskes I. Pada umumnya, peserta BPJS yang ingin rawat inap, harus menyertakan sebuah surat rujukan.
Adapun surat rujukan bisa didapatkan dengan ke klinik utama, pratama maupun puskesmas yang jadi rujukan di faskes I. Setelah diperiksa oleh dokter di faskes I dan kondisinya butuh penanganan lebih lanjut dari faskes tingkat II seperti rumah sakit, barulah peserta BPJS akan mendapatkan surat rujukan. Pertanyaannya, apa saja syarat yang bisa dipenuhi jika ingin rawat inap di rumah sakit meski tanpa surat rujukan BPJS?
Bisakah Rawat Inap di Rumah Sakit Tanpa Rujukan?
Banyak yang bertanya, apakah bisa rawat inap di sebuah rumah sakit meski tidak memiliki surat rujukan? Ternyata jawabannya bisa dengan catatan :
- Peserta BPJS dalam kondisi yang gawat darurat sehingga harus ditangani langsung oleh IGD rumah sakit.
- Peserta BPJS datang ke rumah sakit di luar jam pelayanan rumah sakit sehingga harus menuju ke IGD. Dalam poin yang kedua ini, biasanya peserta memiliki dua kemungkinan, bisa rawat jalan atau rawat inap.
Kondisi Gawat Darurat yang Tidak Memerlukan Surat Rujukan
Ada beberapa kondisi yang bisa terbilang gawat darurat sehingga tidak diperlukan yang namanya rujukan dari faskes I di antaranya :
- Peserta BPJS akan mendapatkan pelayanan langsung dari puskesmas maupun rumah sakit yang bermitra dengan BPJS
- Peserta akan ditangani oleh rumah sakit rujukan dari faskes I tanpa harus menggunakan surat rujukan.
- Peserta yang sudah terlanjur ditangani oleh fasilitas kesehatan yang tidak bermitra dengan BPJS Kesehatan langsung segera dilarikan ke rumah sakit yang memang sudah bekerja sama dengan BPJS agar kondisinya bisa ditangani. Namun pemindahan ini bisa dilakukan jika kondisinya telah memungkinkan.
- Rumah sakit akan mengecek validitas peserta dan diagnosis penyakit peserta gawat darurat.
- Rumah sakit tidak boleh menarik biaya dari pelayanan kesehatan yang telah diberikan.
Syarat Rawat Inap BPJS Tanpa Rujukan
Lalu apa saja sih syarat yang memang harus dibawa oleh peserta BPJS jika ingin rawat inap tanpa perlu membawa surat rujukan? Berikut beberapa syarat penting yang memang harus [eserta BPJS siapkan ketika datang ke fasilitas kesehatan:
- KTP asli
- Fotokopi asli
- Kartu Indonesia Sehat (KIS) asli
- Fotokopi KIS
- Fotokopi KK
Dalam kondisi tertentu yang memang sifatnya mendesak, membawa KIS asli saja sudah cukup untuk bisa mendapatkan penanganan segera di IGD. Namun untuk mendapatkan kamar rawat inap, maka peserta BPJS bisa membawa dokumen lengkap di atas.
Peserta BPJS bisa segera mengunjungi petugas layanan di IGD rumah sakit untuk mengurus persyaratan dan mendapatkan penanganan.
Saat ini, semua fasilitas kesehatan sudah terintegrasi dengan dilakukan Bridging antara system di BPJS dengan RS, Puskesmas ataupun klinik. Apa itu Bridging System BPJS? Sistem bridging ini merupakan fasilitas yang telah dibuat oleh vendor SIMRS (atau RS itu sendiri) dengan system di BPJS sehingga terjadi sharing data antara RS, Puskesmas ataupun Klinik dengan BPJS sehingga layanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit hingga klinik supaya bisa memberikan service yang bagus para pasiennya.
Bagi yang ingin menggunakan SIMRS untuk melengkapi pelayanan rumah sakit mulai dari hal administrasi, rekam medis hingga akuntansi, dan dapat dilakukan Bridging dengan System BPJS terbaik maka Anda bisa percayakan pada SIMRS Symphoenix.
SIMRS Symphoenix adalah aplikasi yang dapat dilakukan Bridging dengan System BPJS sehingga bisa mengatasi masalah administrasi fasilitas kesehatan yang masih manual, berkas RM yang terbengkalai, urus syarat rawat inap BPJS tanpa rujukan, persediaan obat yang masih manual dan sebagainya.
SIMRS Symphoenix merupakan aplikasi yang dibuat oleh Farmagitech dan telah menjadi vendor dari berbagai rumah sakit di Indonesia. Yuk, gunakan SIMRS Symphoenix dan tingkatkan pelayanan fasilitas kesehatan Anda!
Leave a Reply